Selasa, 16 Juni 2015

Persentasi 6

Biji (Semen)
            Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan , bakal buah tumbuhan menjadi buah, dan bakal biji tumbuahan menjadi biji. Agi tumbuahan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama karena biji mengandung calaon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
            Semula biji itu duduk pada susatu tangkaiyang keuar dari paapan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat perlekatan tali pusar dinamakan pusar biji (halus), jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji adakalnya tali pusar itu tumbuh, berubah sifatya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang ssempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
            Salpaut biji ada yang :
Ø  Berdaging atau berair, dan seringkali mendapatkan, misalnya pada biji durian (Durio zibethius), biji rambutan (Nephelium lappaceum).

Ø  Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalny pasda biji pala (Myristica fragrans) salut biji pala dinamakan macis,

Pada biji umumnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut :
a.      kulit biji (sermodermis)
b.      tali pusar (funiculus)
c.       inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
pada dasarnya biji merupakan susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji. Tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya , mislnya; integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
Kulit biji (Spermodermis).
            Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuahan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atasa dua lapisan yaitu:
a.      lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu.
b.      Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput , seringkali dinamakan juga kulit ari.
Pada tumbuhan biji terbuka (gymnosepermae) terdiri tiga lapisan kulit biji:
1.      Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah mejadi kuning, dan akhirnya merah.
2.      Kulit tengah (sclerotesta), yaitu lapisan yang kuat dan keras,
Berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.      Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selapaut, seringkali melekat erat pada inti biji.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhaadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagiana-bagian lain, misalnya:
1.      Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tumbuhan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipancarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita dapati pada spatodea (Spathodea campanulata), kelor (Moringga oliefera).

2.      Bulu (corha), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan berterbangnya biji oleh tiupan angin.  misalnya pada kapas (Gosspium).

3.      Salut biji (arillus) yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (durio zibethinus).

4.      Salut biji semu (arillodium), seperti salaut biji, tetepai tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (Micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.

5.      Pusar biji (hilus), yaiyu kulit bagian biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Misalnya buah kacang polong (Vigna sinensis)

6.      Liang biji  (Micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknyabuluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula), seperti paada biji jarak (Ricnus communis).

7.      Bekas berkas pembuluh pengangkutan (Chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera)

8.      Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusarpada buji, biasnya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricus communis).

Tali pusar (Funiculus)
            Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.

Inti biji (Nucleus Seminis)
            Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapt di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
            Inti biji terdiri atas:
a.      Lembaga (embryo), yang merupakan calaon individu baru,setelah biji menerima syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga didalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh, tumbuhan yaitu :
1.      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasnya kemudian akan tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga iniujungny amenghadap ke arah liang biji, dan pada perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh menumbus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2.      Daun lembaga (Cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda,
-          Sebagai tempat menimbun makanan,
-          Sebagai alat untuk melakukan asimilasi.
-          Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
3.      Batang lembaga (Cauluculus), yang seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu:
-          Ruas  batang diatas  daun lembaga (internodium epicotylum)
-          Ruas batang dibawah daun lembaga (internodium hypocotylum).

Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berua titik  tumbuh batang lembaga saja.
Jika akar lemabaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (Coleoptilum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam mengadakan pengoolongan tubuh biji :
a.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun  lembaga.  Di sini daun lembaga mempunyai bentuk seperti perisai dan bertugas untuk menghisap makanan dari putih lembaga, dan dinamakan skutelum. Tumbuhan yang lembagnya hanya mempunyai satu daun lembaga tersebut : tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae), karena biji tampak utuh atau tunggal.
b.      Tumbuahan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas kelihatan terdiri atas dua bealahan atau dua keping, oleh sebab itu tumbuhan dengan biji yang bersifat demikian yang merupakan suatu golongan yang lain lagi yang dinamakan tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae).
c.       Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih darii dua daun lembaga, dapat sampai 15. Biji dengan lembga yang mempunyai lebih dari dua daun lembaga hanya kita dapati pada golongan tumbuhan biji telanjang (Gumnospermae).
Putih lembaga (Albumen)
            Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan  bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga , seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadang makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daunn lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal.
            Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a.      Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbuan makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahui oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat aslnya putih lembaga dalam ini , maka biji dengan bagian ini haya dapat ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
b.      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.

Kecambah (Plantula)
            Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan amsih hidup dari persediaan makanan yang terdapat dalam biji, dinamakan kecambah (Plantula). Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yan lebih besar.
            Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a.      Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus), daun lembaganya lalu berubah warnanyamenjadi hijau, dapat di gunakan untuk asimilasi, tetapi umumnya tidak panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan semaentara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
b.      Perkecambahan dibawah tanah (Hypogaesis), bila daun lembaga tetap tetap tinggal didalam kulit biji, daun tetap didalam tanah , seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (pisum sativum).

Telah dikemukakan , bahwa biji hanya akan berkecambah jika mendapat syarat-syarat yang diperluakan , yaitu air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalamnya  (lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent). Dalam kadaan ini lembaga tetap hidup kadang –kadang sampai bertahaun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya , artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukanuntuk perkecambahannya juga lalu dapat berkecmabah. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan tambahnya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu, baru demikain dapat berkecambah. Sebelum di cukupi waktu istirahat yang diperluakn, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada air, udara, cahaya, dan panas. Gejala itu dinamakan dengan dormansi (dormancy).
Diskusi:
1.      Terbentuk dari manakah sayap (ala), (Coma), dan salut biji (arillus), pada lapisan biji bagian luar pada tumbuhan gymnospermae?
Jawaban: perbedaan pada luar biji seperti bersayap berbulu itu merupakan perubahan dari biji itu sendiri.
2.      Apakah disetiap biji itu ada bijinya ?
Jawaban: tidak karena pada tumbuhan berbiji tali pusarnya ada yang ikut tumbuh dengan bijinya.
3.      Jelaskan kembali mengenai salut biji semu, pusar biji, berkas-berkas pembuluh, pengangkutan dan tulang biji.?
Jaawaban: salut biji semu, seperti salut bii, tetapi tidak berasal tali pusar, melainkan tumbuhh dari bagian sekitar liang bakal biji. Pusar biji yaitu bagian kulit luar biji yang menghubungkan tali pusar dengan tembuni biasanya jelas terlihat pada tumbuhan berbuah polong-polongan. Liang biji adalah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada proses pembuahan. Bekas pembuluh ngkut yaitu tempat pertemuan integumen dengan nukleus. Tulang biji yaitu tersususn tali pusar pada biji, biasanya hanya terlihat pada biji yang berasal dari bakal biji yang meng anggur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar