Minggu, 14 Juni 2015


       PERSENTASI 4


Simetri Pada Bunga
Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut untuk bagian-bagian tubuh. Tumbuhan (batang, daun, maupun bunga) jika benda tadi oleh sebuah bidang dapat dibagi menjadi dua bagian, sedemikian rupa. Sehingga kedua bagian itu dapat saling menutupi. Jadi seandainya bidang itu kita jadikan tempat untuk melipat, maka benda tadi dapat dijadiakan suatu benda yang setangkup atau simetris. Dapat pula dikatakan demikian: bidang pemisah tadi dapat dianggap merupakan sebuah cermin datar dan bagian yang satu merupakan bayangan cermin bayangan yang lainnya. Bidang yang dapat dibuat untuk memisahkan suatu benda dalam dua bagian yang satu sama lain merupakan bayangannya dalam cermin datar tadi, dinamakan bidang simetri.
Bunga sebagai suatu bagian tubuh tumbuhan dapat pula mempunyai sifat tersebut diatas, dan bertalian dengan simetri itu dapat dibedakan bunga yang :
a.      Asimetris atau tidak simetris, jika pada bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun juga, misalnya bunga tasbih (Canna hybrida Hort,).
      
b.      Setangkup tunggal (monosimetris), jika pada bunga hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi dua bagian yang setangkup. Sifat ini biasanya ditunjukan dengan lambang     (anak panah)
Bergantung pada letaknya bidang simetri , bunga yang setangkup tunggal dapat sibedakan lagi 3 macam :
1.       Setangkup tegak, jika bidang simetrinya berimpit dengan bidang median, misalnya bunga telang  (clitoria ternatea)
2.      Setangkup mendatar, jika bidang simetrinya tegak lurus pada bidang median , dan tegak lurus pula pada arah vertikal, misalnya pada bunga Corydalis.
3.      Setangkup miring, jika pada bidang simetrinya memotong bidang median dengan sudut yang lebih kecil (lebih besar) dari 90o ,misalnya bunga kecubung (Datura metel).

c.       Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris atau disimetris), dapat pula dikatakan setangkup ganda, yaitu bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang setangkup menurut dua bidag simetri  yang egak lurus satu sama lain misalnya bunga lobak (Raphanus sativus) dan bunga tumbuhan lain yang sesuku (Cruciferae).
d.      Beraturan atau bersimetri banyak (polysimetris, regularis), yaitu jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalam dua bagiannya yang setangkup, misalnya bunga lilia gereja (Lilium longiforum). Bunga yang beraturan seringkali ditunjukan dengan lambang * (bintang)

Diagram Bunga
            Diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang , jadi pada diagram itu digambarkan penampang –penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian lainnya jika masih ada, disamping keempat bagian tersebut , perlu diperhatikan bahwa lazimnya dari daun-daun kelopak dan  tajuk bunga digambar penampang melintang bagian tengah-tengahnya sedang dari benang sari digambarkan penampang kepala sari , dan dari putik penampang bakal buahnya.
Terdapat dua macam diagram bunga :
a.      Diagram bunga empirik, yaitu diagram bunga yang hanya memuat bgaian-bagian bunga yang benar-benar ada atau menggambarkan keadaan bunga yang sesungguhnya.
b.      Diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan bagian-bagian bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi tetapi menurut teori seharusnya ada.
Cara membuat diagram bunga
Jika kit ahendak membuat dagram bunga, kita harus memerhatikan hal-hal berikut :
Ø  Letak bunga pada tumuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatu daigram, kita hanya membedakan dua macam letak buga:
a.      Bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis).
b.      Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos oxillaris),
Ø  Bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran.

Jika dari bunga yang hedak kita buat diagramnya telah kita tentukan kedua hal tersebut kemudian kita mulai dengan :
1.      Membuat lingkaran yang konsentrasi sesuai dengan jumlah lingkaaran tempat duduk bagian-bagian bunganya.
2.      Buat garis tegak lurus (vertikal) melalui titik pusat itu yang lingkaran-lingkaran yang konsentris.
3.      Pada garis di sebelah atas lingkaran yang terluar di gambarkan secara skematik penampang melintang batang (digambar sebagai lingkaran kecil) dan disebelah bawahnya gambar skematik daun pelindungnya. Bagi bunga yang letaknya pada ujung batang, tiadk dikenal bidang medianya, disebelah atas lingkaran terluar tidak digambar penampang melintang batang, tetapi masih digambarkan penampang melintang daun pelinding (jika ada).
4.      Pada lingkaran-lingkarannya berturut-turut dari luar kedalam digambar daun-daun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari, putik, dan yang terakhir penampang melintang bakal buah.

Rumus Bunga
            Kecuali dengan diagram , susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus , yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka, yang emua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
            Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan nama bgian-bagian bnga, sedang angka-angka menunjukan jumlah masing-masing bagian bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang lain lagi yang memperlihatkan hubungan bagin-bagian bunga satu sama lain.
Rumus bunga ditunjukan oleh :
1.      Kelopak; dinyatakan dengan huruf K singkatan kalix. Yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2.      Tajuk atau mahkota; dinyatakan dengan huruf C singkatan corolla. Istilah ilmiah untuk mahkota bunga.
3.      Benang sari; dinyatakan dengan huruf A singkatan androecium, istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga)
4.      Putik ; dinyatakan huruf G singkatan gynaecium, istilah ilmiah untuk  alat betina pada bunga.
5.      Jika kelopak dan mahkota sama bentuk maupun warnanya maka untuk menyatakan bagian tersebut kita gunakan hurup P singkatan perigonium.
6.      Bersimetri banyak (actinomorphus)*
7.      Bersimetri satu (zigomorphus)
8.      Gamosepal atau gamopetal ()
9.      Jika bagian bunga terdiri dari dua lingkaran.... +....
10.  Bakal buah menumpang, dibawah angka yang menunjukan bagian daun buah dibuat suatu garis
11.  Bakal buah tenggelam, diatas angka yang menunjukan bagian daun buah dibuat suatu garis
12.  Jika jumlah bagian-bagian bunga lebih dari 10 di beri tanda ~

                 Bunga kelamin betina




              

   Bunga kelamin jantan

                     Bunga kelamin banci (hemaproditus)

contoh : -Suku Cannaceae, misalnya bunga tasbih (Canna indica)
          ♂♀↑ K3, C3, A5, G(3
Diskusi
1.     Bagaimana cara menggambarkan diagram teoristik, jika benang sarinya hilang dan rumusannya seperti apa?
Jawaban:jika secara visual benang sarinya terdapat tiga buah sedangkan secara teori benang sarinya terdapat 4 buah maka benang sari yang hilang  tersebut digambarkan digambarkan dengan lambang bintang dan untuk membuat rumusan bunganya disesuaikan dengan tujuannya apakah ingin menggunakan yang secara visual ataukah secara teoritis.
2.      Jelaskan kembali tentang diagram bunga ?
Jawaban: lingkaran pertama pada diagram bunga adalah kelopak, kedua mahkota, ketiga benang sari, dan keempat putik. Amati apakah bunga tersebut duduk bunganya diketiak daun apakah hanya diujung, apabila diketiak daun dituliskan dengan lambang bulat dan apakah memiliki bracteola atau tidak. Kemudian amati penampang melintang batangnya, amati jumlah kelopaknya dan apakah berlekatan atau tidak (jika tidak berlekatan atau tidak (jika tidak berlekatan maka gambarnya tidak boleh menempel)  lalu amati jumlah mahkotanya  kemudian jumlah benang sarinya  dan apakah letaknya menumpang atu tenggelam , lalu mengamati putiknya satu atu lebih setelah itu gambarkan.
3.      Apakah ada dalm satu bunga yang memiliki lebih dari satu putik? Kalau ada berikan contohnya.
Jaawban: ada contohnya pada bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan tembakau (Nicotiana tabacum) yang memiliki 5 putik.
4.      bagiaman proses/tahapan dalam pembuatan diagram bunga?

Jawaban:  Jika dari bunga yang hendak kita buat diagramnya telah kita tentukan kedua hal tersebut, kita mulai dengan membuat sejumlah lingkaran yang konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian bunganya, kemudian melalui titik pusat lingkaran-lingkaran yag konsentris itu kita buat garis tegak lurus (vertikal). Untuk bunga di ketiak daun, garis itu menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun, yang dari ketiaknya muncul buga tadi. Bidang ini disebut bidang median. Pada garis yang menggambarkan bidang median itu di sebelah atas lingkaran yang terluar digambarkan secara skematik penampang melintang batang (digambar sebagai lingkaran kecil), dan di sebelah bawahnya gambar skematik daun pelindungnya. Pada lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam digambar daundaun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari, dan yang terakhir penampang melintang bakal buah.
Dalam menggambar bagian-bagian bunganya sendiri harus diperhatikan ialah :
a.      berapa jumlah masing-masing bunga tadi
b.      bagaimana sussunannya terhadap sesamanya (misalnya daun kelopak yang satu dengan yang lain): beabas satu sama lain, bersentuhan tepinya, berlekatan atau lain  lagi.
c.       Bagaiman susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (daun-daun kelopak terhadap daun-daun tajuk bunga, benang sari dan daun0daun buah penyusun putiknya); berhadapan atau berseling, bebas atau berlekatan dan seterusnya.
d.      Bagaimana letak bagian-bagian bunga itu terhadap bidang median.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar