Selasa, 09 Juni 2015

Bagian-bagian Bunga 2

Presentasi 3



Benang sari (Stamen)
            Benang sari bagi tumbuhan merupakan alat kelamin jantan. Seperti halnya dengan bagian-bagian bunga yang diuraikan dahulu. Benag sari pun merupakan suatu metamorfosis daun. Yang bentuk dan pungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.
            Bahwasanya benang sari merupakan metamorfosis daun  masih dapat terlihat dengan nyata pada bunga jenis tumbuhan tertentu . misalnya pada bunga tasbih (Canna indica). Pada tumbuhan ini tajuk bunga nya justru tidak begitu menarik . tetapi yang warna indah dan menarik adalah benang sarinya yang bersifat seperti tajuk bunga.

                                             

            Pada benang sari dapat dibedakan 3 bagian berikut :

1.      Tangkai sari (filamentum) . Yaitu bagian yang berbentuk benag dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat.
2.      Kepala sari (anthera). Yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Bagian ini didalamnya biasanya mempunyai dua ruang sari (theca). Masing-masing ruang sari semula terdiri atas dua ruangan kecil (aloculus atau loculumentum).
Dalam ruang sari terdapat serbuk sari atau tepun sari (pollen). Yaitu sel-sel jantan yang berguna untuk penyerbukan atau persanan.  Adakalanya serbuk sari tidak terbentuk  atau serbuk sari yang ada tidak mampu untuk mengadakan penyerbukan. Benang sari yang demikian dinamakan benang sari yang mandul.
3.      Penghubung ruang sari  (connectivum).  merupakan lanjutan tangkai sari yang meniadi penghubung kedua bagian
         
gambar.bunga tasbih

Kepala sari (ruang sari ) yang terdapat di kanan kiri penghubung ini.
Walaupun telah dikemukakan. Bahewa semua bagian bunga , jadi juga benang sari, didukung  oleh dasar bunga ,tetapi tampaknya benang sari tidak selalu demikian duduknya. Mengenai duduknya benang sari dibedakan 3 macam, yaitu:
1.      Benang sari jelas duduk pada dasar bunga .tumbuhan dengan bunga yang bersifat demikian oleh DE CANDOLLE dinamakan. Thalamiflorae, misalnya jeruk (Citrus sp).

      

2.      Benang sari tampak seperti duduk diatas kelopak , yang sering dapat kita lihat pada bunga yang perigin atau epigin. Tumbuha demikian oleh DE CANDOLE dinamakan : Calyciforae, misalnya mawar (Rosa hybrida Hort.)
      
3.      Benang sari tampal duduk diatas tajuk bunga. Tumbuhan yang demikian disebut: Corolliflorae, a.l.  anggota-anggota suku  Boraginaceae, misalnya buntut tikus (Heliotropium indicum).
      
a.      Benang sari pada dasar bunga
b.      Benang sari pada tajuk bunga
c.       Benang sari pada kelopak
d.      Benang sari duduk pada bakal buah yang tenggelam

Mengenai jumlah benang sari pada bunga umumnya dibedakan 3 golongan :
a.      Benang sari banyak, yaitu jika dalam satu bunga terdapat lebih dari 20 benang sari seperti terdapat dalam jambu-jambuan (Myrteceae). Misalnya jambu biji (Psidium guajava)
      
b.      Jumlah benang sari 2x lipat  jumlah daun tajuknya. Dalam hal yang demikain. Benang sari biasanya tersusun dalam dua lingkaran. Jadi ada lngakaran luar dan lingkaran dalam
c.       Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang, yang dalam hal ini duduknya benag sari dapat :
1.      Episepal (episepalis). Artinya berhadapan dengan daun-daun kelopak. Berarti pula berseling dengan daun-daun tajuk.
2.      Epipetal (epipetalus). artinya berhadapan dengan daun-daun tajuk. Jadi berdeling dengan daun-daun kelopak.
Bertalian dengan panjang pendeknya benang sari yang terdapat pada satu bunga itu dapat di bedakan :
a.      Benag sari panjang dua (didynamus), jika dalam satu bunga terdapat misalnya 4 benang sari dan dari 4 benang sari itu yang 2 panjang, sedang yang dua lainnya pendek , misalnya kemangi (ocimum basilicim).
      
b.      Benang sari panjang empat (tetradynamus). Jika misalnya dalam satu bunga terdapat 6 benang sari. Dan dari 6  benang sari itu yang 4 panjang yang 2 lainnya pendek misalnya bunga lobak (Raphanus sativus ).
     
Tangkai sari (Filamentum)
            Tangkai sri biasnya duduk terpisah-pisah diatas dasar bunga akan tetapi tidak jarng pula terdapat tangkai sari yang berlekatan satu sama lain. Cara pelekatannya dan panjangnya bagian tangkai sari yang berlekatan amat bermacam-macam. Ada yang berlekatan pada pangkalnya saja ada bagian yang lebih panjang  bagiannya yang berlekatan. Bahkan mungkin perlekatannya hampir meliputi seluruh panjang tangkai sari.
            Melihat jumlahnya berkas yang merupakan perlekatan benang-benang sari tadi dapat dibedakan :
a.      Benang sari berbekas satu atau benang sari bertukal satu (Monodelphus) yaitu jika semua tangkai sari pada satu bunga berlekatan menjadi satu . merupakan suatu berkas yang tengahya berongga dan hanya bagian ujungg tangkai sari yang mendukung kepala sari saja tyang masih bebas satu sama lain. Misalnya bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis).
            
b.      Benang sari berbekas dua atau benang sari bertukal dua (diadelphus), jika benang sari terbagi menjadi dua kelompok dengan tangkai yang berlekatan dalam masing-masing kelompok. Jumlah tangkai sari dalam masing-masing kelompok tidak perlu sama, misalnya pada bunga kupu-kupu (papilionaceae), yang dalam setiap bunga terdapat  10 benang sari  yang tersusun dalam dua berkas yang lalin hanya terdiri atas 1 tangkai sari saja.
               
c.       Benang sari berbekas banyak yaitu jika dalm satu bunga yang mepunyai banya benang sari , tangkai sarinya tersususn menjadi beberapa kelompok atau berkas, misalnya pada bunga kapok (Ceiba pentandra ).                                          

                    

Kepala Sari (Anthera )
            Adalah bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari , meerupakan suatu badan yang bentuknya bermacam-macam : bulat, jorong, bulat telur, dan lain-lain. Didalamnya terdapat 2 ruang sari  (theca), tetapi dapat pula hanya satu atau lebih dari dua ruang , satu ruang sari hanya terdiri atas dua kanting sari  (loculumentum), teteapi sekat yang memisahkan kedua kantong sari itu dapat hilang sehingga kedua kantong sari itu akhirnya menjadi satu ruang saja.
            Ruang sari merupakan tempat terbenuknya serbuk sari (pollen) seteah terjadinya persarian (serbuk sari jatuh ke kepala putik), maka serbuk sari itu bakalan tumbuh merupakan suatu buluh menuju kebakal biji, hingga inti sperma yang terdapat dalam serbuk sari akhirnya dapat lebur (bersatu) dengan seel telur yang terdapat dalam di dalam andung lembaga.
            Serbuk sari merupakan badan yang amat lembut , jika terpisah-pisah mudah sekali berterbangan karena tiupan angin, ada pula yang bergumpal-gumpal.
            Duduknya kepala sari pada tangkainya dapat bermacam-macam:
a.      Tegak (innatus) yaitu jika kepala sri dengan tangkainya meperlihatkan batas yang jelas, dan kepala sari bersambungan pada pangkalnya dengan tangkai sari dan sambungan ini tidak memberikan kemungkinan gerak bagi kepala sarinya.
b.      Menempel (adnatus), jika tangkai sari pada ujungnya beralih menjadi penghubung ruang sari atau kepala sari sepanjang penghubung ruang sarinya menenmel pada ujung tangkai sari.
c.       Bergoyang (versatilis) jika kepala sari melekat pada suatu titik pada ujung tangkai sari sehingga kepala sari dapat digerak-gerakan  atau bergoyang, misalnya pada rumput umumnya (Gramineae)
Kepala sari dapat membuka dengan jalan yang berbeda-beda misalnya :
a.      Dengan celah membujur , yang menjadi jalan keluarnya serbuk sari dapat dibedakan menjadi :
1.      Menghadap kedalam (introsum), terdapat pada tumbuhan yang tergolong dalam suku compositae misalnya bunga matahari, dll.
2.      Menghadap ke samping, misalnya pada bunga begonia.
    
3.      Menghadap keluar, misalnya pada bunga semprit.
b.      Dengan celah yang melintang yang tidak banyak terdapat, misalnya pada tumbuhan suku Euphorbiaceae.
                
c.       Dengan sebuah liang pada ujung atau pangkal kepala sari misalnya kentang (poris dehiscens)
                                                     
d.      Dengan kelep , yang jumlahnya satu atau lebih, misalnya pada keningar.
                                                    

Putik (Pisitilum)

            Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya dan kalau benang sari merupakan alat kelamin jantan bagi bunga maka putik merupakan alat kelamin betinanya. Yang salah satu bagiannya mengandung sel telur yang setelah dibuahi oleh inti seperma yang berasal dari serbuk sari , akhirnya akan berkembang menjadi lembaga, dan lembaga itulah yang akan menjadi tumbuhan baru.
        
            Menurut banyaknya daun buah yang menyusun sebuah putik, putik dapat dibedakan dalam:
a.      Putik tunggal (simplex), yaitu jika putik hanya tersusun atas sehelai daun buah saja , misalnya terdapat pada semuah tumbuhan yang berbuah polong (Leguminosae)
        
b.      Putik majemuk (Compositus) jika putik terdiri dari dua daun buah atau lebih, seperti misalnya pada kapas (Gossypium sp)
        
Pada putik dapat dibedakan bagian bagian berikut :
1.      Bakal buah (ovarium), yaitu bagian putik yang lazimnya kelihatan membesar dan duduk pasda dasar bunga.
2.      Tangkai kepala putik (stylus), bagian putik yang sempit dan terdapat diatas bakal buah, bisanya berbentuk benang.
3.      Kepala putik (stigma), ialah bagian putik bagain atas terletak pad ujung tangkai kepala putik
a.      Kepala putik
b.      Tangkai putik
c.       Bakal buah
d.      Bakal biji

Bakal buah (Ovarium )

            Bakal buah merupakan bagian putik yang membesar . dan biasanya terdapat ditengah-tengah dasar bunga.
            Menurut letaknya terhadap dasar bunga  dibedakan :
a.      Bakal buah menumpang  (superus) , yaitu jka bakal buah duduk diatas dasar bunga sedemikian rupa , sehingga bakal buah tadi lebih tinggi, sama tinggi atau bahkan mungkin lebih rendah daripada tepi dasar bunga, tetapi bagian samping bakal buah tidak pernah berlekatan dengan dasar bunga.
b.      Bakal buah setengah tenggelam (hemi inferus), yaitu jika bakal buah duduk pada dasar bunga ynag cekung , jadi tempat duduknya bakal buah selalu lebih rendah daripada tepi dasar bunga dan sebagian dinding bagian bakal buah itu berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala.
c.       Bakal buah tenggelam (inferus), seperti pada b, tetapi seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala tadi.
           
    

            Berdasar jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah, bakal buah dapat dibedakan dalam:
a.      Bakal buah beruang satu  (unilocularis); bakal buah yang beruang satu dapat tersusun atas satu daun buah saja, misalnya pada bunga tumbuhan yang berbuah polong (Legumenusae)  

b.      Bakal buah beruang dua (bilocularis). Bakal buah ini biasanya tersusun atas dua daun buah, misalnya terdapat paada suku kubis (Brassicaceae)
 
c.       Bakal buah beruang tiga (trilocularis) . bakal buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat kedaam dan berlekatan, sehingga terbentuklah bakal buah dengan tiga sekat , seperti terdapat pada suku getah-getahan (Euporbhiaceae)
d.      Bakal buah beruang banyak (multilocularis). Yaitu bakal buah yang tersusun atas banyak daun buah yang berlekatan dan membentuk banyak sekat-sekat, dan dengan demikian terjadilah banyak ruang-ruang seperti terdapat pada durian (Durio zibethinus).

Sekats-sekat yang membagi bakal buah menjadi beberapa ruang dapat dibedakan  dalam:
a.      Sekat yang sempurna (septum completus), yaitu jika sekat ini benar-benar membagi bakal buah menjadi lebih daripada satu ruang dan ruang-ruang yang terjadai tidak lagi hubungan satu sama lain.

Berdasar asalnya sekat itu , sekat yang sempurna dapat lagi dibedakan dalam dua macam:
1.      Sekat asli (septum), yaitu ika sekat ini berasal dari sebagian daun buah yang melipat kedalam yang lalau berubah menjadi sekat, misalnya pada durian 
.
2.      Sekat semu (septum spurius), yaitu jika sekat tadi bukan merupakan sebagian daun buah , tetapi misalnay terdiri atas suatu jaringan yang terbentuk oleh dinding bakal buah . misalnya pada bunga kecubung (Datura metel)
                                                 
b.      Sekat yang tidak sempurna (septum incompletus), yaitu sekat-sekat yang membagi bakal buah menjadi beberapa ruang , tetapi ruang-ruang itu masih ada hubungannya satu sama lain .

Tembuni (Placenta)

            Di dalam bakal buah terdapat calon-calon biji yang dinamakan bakal biji, yang berjumlah satu atau lebih. Bakal biji itu dalam bakal buah terdapat pada bagian khusus yang menjadi pendukung bakal biji tadi. Bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji atau menjadi tempat duduknya bakal-bakal biji dinamakan tembuni (placenta).
            Letak tembuni (jadi juga bakal bijinya) didalam bakal buah berbeda-beda. Dalam menyebutkan letak tembuni seringkali diperhatikan pula letak tembuni itu pada daun buah yang menjadi penyusun bakal buah tadi.
            Menurut letaknya, tembuni dibedakan dalam yang:
a.      Marginal (marginalis), bila letaknya pada tepi daun buah,
b.      Laminal (laminalis), bila letaknya pada healian daun buahnya,
Untuk bakal buah yang hanya terdiri atas satu ruang, maka kemungkinan letak tembuninya adalah:
1.      Parietal (parietalis), yaitu pada dinding bakal-bakal buah,yang jika diperhatiakan pula bagaimana letaknya pada daun buah, dapat dibedakan lagi dalam dua macam:
-          Pada dinding di tepi daun buah (parieatalis-marginalis),
-          Pada dinding dihelaian daun buah (parietalis-laminalis)
2.      Sentral (Centralis atau axilis), yaitu di pusat atau di poros, bila tembuni terdapat di tengah-tengah rongga bakal buah yang beruang satu , biasanya berbentuk buluh atau silinder dengan bakal-bakal bijinya menghadap ke semua jurusan (mengharap ke arah dinding bakal buah )
3.      Aksilar (axsillaris), yaitu di sudut tengah, bila tembuni terdapat pada bakal buah yang beruang lebih daripada dua dan tembuni tadi terdapat dalam sudut pertemuan daun-daun buah yang melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat bakal buah. Jika ditinjau letaknya pada daun buah , maka tembuni yang axillar itu terdapatnya biasanya pada tepi daun buah, jadi bersipat marginal.

 


Diskusi
1.      Bagaimana proses reproduksi atau penyerbukan pada tumbuhan yang hanya memiliki satu kelamin atau berumah dua? dan apakah bakalan terjadi pembuahan jika benang sari rambutan jatuh ke putik buah pepaya?(Hani)
Jawaban: proses penyerbukan pada bunga yang berumah dua seperti itu tetap akan terjadi seperti biasa yaitu jatuhnya benang sari kepada kepala putik, karena tetap memiliki kepala putik hanya saja pada bagian atau tempat tumbuhan yang berbeda seperti pada salak, penyerbukan tidak akan terjadi pada tumbuhan yang berbeda jenis karena alat kelamin pada tumbuhan akan berfungsi jika jenisnya sama.

2.      Pada bulir Jagung yang terdapat pada tongkolnya apakah merupakan alat kelamin betina pada jagung?(Riana)
Jawaban : bulir pada tongkol jagung bukan merupakan alat kelamin pada jagung melainkan hasil dari penyerbukan antara bunga jantan pada jagung yang ada diatas dan bunga betina yang ada pada tongkol jantung tersebut, bulir tersebut berupa bakal buah atau bakal biji yang dihasilkan dari penyerbukan.

3.      Coba jelaskan kembali tentang tembuni dan berikan contoh pada bunga-bunga apa saja?
Jawaban: Menurut letaknya, tembuni dibedakan dalam yang:
a.      Marginal (marginalis), bila letaknya pada tepi daun buah,
b.      Laminal (laminalis), bila letaknya pada healian daun buahnya,
Untuk bakal buah yang hanya terdiri atas satu ruang, maka kemungkinan letak tembuninya adalah:
1.      Parietal (parietalis), yaitu pada dinding bakal-bakal buah,yang jika diperhatiakan pula bagaimana letaknya pada daun buah, dapat dibedakan lagi dalam dua macam:
-          Pada dinding di tepi daun buah (parieatalis-marginalis),
-          Pada dinding dihelaian daun buah (parietalis-laminalis)
2.      Sentral (Centralis atau axilis), yaitu di pusat atau di poros, bila tembuni terdapat di tengah-tengah rongga bakal buah yang beruang satu , biasanya berbentuk buluh atau silinder dengan bakal-bakal bijinya menghadap ke semua jurusan (mengharap ke arah dinding bakal buah )
3.      Aksilar (axsillaris), yaitu di sudut tengah, bila tembuni terdapat pada bakal buah yang beruang lebih daripada dua dan tembuni tadi terdapat dalam sudut pertemuan daun-daun buah yang melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat bakal buah. Jika ditinjau letaknya pada daun buah , maka tembuni yang axillar itu terdapatnya biasanya pada tepi daun buah, jadi bersipat marginal.
Contohnya : pada buah durian cabe tomat

1 komentar:

  1. New casinos open in Nevada this week - KTNV
    On Sunday, Wynn Las 공주 출장안마 Vegas and Encore Resorts 양산 출장안마 announced 충청남도 출장마사지 new 부산광역 출장마사지 slots, video poker and 남양주 출장안마 slot machines on tribal lands. This is an

    BalasHapus