Selasa, 16 Juni 2015

Persentasi 6

Biji (Semen)
            Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan , bakal buah tumbuhan menjadi buah, dan bakal biji tumbuahan menjadi biji. Agi tumbuahan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama karena biji mengandung calaon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkan biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
            Semula biji itu duduk pada susatu tangkaiyang keuar dari paapan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat perlekatan tali pusar dinamakan pusar biji (halus), jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji adakalnya tali pusar itu tumbuh, berubah sifatya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang ssempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
            Salpaut biji ada yang :
Ø  Berdaging atau berair, dan seringkali mendapatkan, misalnya pada biji durian (Durio zibethius), biji rambutan (Nephelium lappaceum).

Ø  Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalny pasda biji pala (Myristica fragrans) salut biji pala dinamakan macis,

Pada biji umumnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut :
a.      kulit biji (sermodermis)
b.      tali pusar (funiculus)
c.       inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
pada dasarnya biji merupakan susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji. Tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya , mislnya; integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
Kulit biji (Spermodermis).
            Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum), oleh sebab itu biasanya kulit biji (dari tumbuahan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atasa dua lapisan yaitu:
a.      lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu.
b.      Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput , seringkali dinamakan juga kulit ari.
Pada tumbuhan biji terbuka (gymnosepermae) terdiri tiga lapisan kulit biji:
1.      Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah mejadi kuning, dan akhirnya merah.
2.      Kulit tengah (sclerotesta), yaitu lapisan yang kuat dan keras,
Berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu.
3.      Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selapaut, seringkali melekat erat pada inti biji.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhaadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagiana-bagian lain, misalnya:
1.      Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tumbuhan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipancarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita dapati pada spatodea (Spathodea campanulata), kelor (Moringga oliefera).

2.      Bulu (corha), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan berterbangnya biji oleh tiupan angin.  misalnya pada kapas (Gosspium).

3.      Salut biji (arillus) yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (durio zibethinus).

4.      Salut biji semu (arillodium), seperti salaut biji, tetepai tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (Micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.

5.      Pusar biji (hilus), yaiyu kulit bagian biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Misalnya buah kacang polong (Vigna sinensis)

6.      Liang biji  (Micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknyabuluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula), seperti paada biji jarak (Ricnus communis).

7.      Bekas berkas pembuluh pengangkutan (Chalaza), yaitu tempat pertemuan integumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera)

8.      Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusarpada buji, biasnya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Ricus communis).

Tali pusar (Funiculus)
            Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji.

Inti biji (Nucleus Seminis)
            Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapt di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
            Inti biji terdiri atas:
a.      Lembaga (embryo), yang merupakan calaon individu baru,setelah biji menerima syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga didalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh, tumbuhan yaitu :
1.      Akar lembaga atau calon akar (radicula), yang biasnya kemudian akan tumbuh terus merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga iniujungny amenghadap ke arah liang biji, dan pada perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh menumbus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
2.      Daun lembaga (Cotyledo), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda,
-          Sebagai tempat menimbun makanan,
-          Sebagai alat untuk melakukan asimilasi.
-          Sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
3.      Batang lembaga (Cauluculus), yang seringkali dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu:
-          Ruas  batang diatas  daun lembaga (internodium epicotylum)
-          Ruas batang dibawah daun lembaga (internodium hypocotylum).

Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berua titik  tumbuh batang lembaga saja.
Jika akar lemabaga pada rumput mempunyai suatu selubung, maka biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganya pun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (Coleoptilum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri yang penting dalam mengadakan pengoolongan tubuh biji :
a.      Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan satu daun  lembaga.  Di sini daun lembaga mempunyai bentuk seperti perisai dan bertugas untuk menghisap makanan dari putih lembaga, dan dinamakan skutelum. Tumbuhan yang lembagnya hanya mempunyai satu daun lembaga tersebut : tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae), karena biji tampak utuh atau tunggal.
b.      Tumbuahan yang bijinya mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga. Biji ini jelas kelihatan terdiri atas dua bealahan atau dua keping, oleh sebab itu tumbuhan dengan biji yang bersifat demikian yang merupakan suatu golongan yang lain lagi yang dinamakan tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae).
c.       Tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan lebih darii dua daun lembaga, dapat sampai 15. Biji dengan lembga yang mempunyai lebih dari dua daun lembaga hanya kita dapati pada golongan tumbuhan biji telanjang (Gumnospermae).
Putih lembaga (Albumen)
            Putih lembaga adalah bagian biji, yang terdiri atas suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan  bagi lembaga. Tidak setiap biji mempunyai putih lembaga , seperti misalnya pada biji tumbuhan berbuah polong (Leguminosae), cadang makanan tidak tersimpan dalam putih lembaga, melainkan dalam daunn lembaga, oleh sebab itu daun lembaganya menjadi tebal.
            Melihat asalnya jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan tadi kita dapat membedakan putih lembaga dalam :
a.      Putih lembaga dalam (endospermium), jika jaringan penimbuan makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahui oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat aslnya putih lembaga dalam ini , maka biji dengan bagian ini haya dapat ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
b.      Putih lembaga luar (perispermium), jika bagian ini berasal dari bagian biji di luar kandung lembaga, entah dari nuselus entah dari selaput bakal biji.

Kecambah (Plantula)
            Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan amsih hidup dari persediaan makanan yang terdapat dalam biji, dinamakan kecambah (Plantula). Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yan lebih besar.
            Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam:
a.      Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat ke atas, muncul di atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiatus), daun lembaganya lalu berubah warnanyamenjadi hijau, dapat di gunakan untuk asimilasi, tetapi umumnya tidak panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan semaentara itu pada kecambah sudah terbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
b.      Perkecambahan dibawah tanah (Hypogaesis), bila daun lembaga tetap tetap tinggal didalam kulit biji, daun tetap didalam tanah , seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (pisum sativum).

Telah dikemukakan , bahwa biji hanya akan berkecambah jika mendapat syarat-syarat yang diperluakan , yaitu air, udara, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, biji tinggal biji, tumbuhan baru yang ada didalamnya  (lembaga), berada dalam keadaan tidur (latent). Dalam kadaan ini lembaga tetap hidup kadang –kadang sampai bertahaun-tahun tanpa kehilangan daya tumbuhnya , artinya jika kemudian memperoleh syarat-syarat yang diperlukanuntuk perkecambahannya juga lalu dapat berkecmabah. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang dengan tambahnya waktu, tetapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahat dulu, baru demikain dapat berkecambah. Sebelum di cukupi waktu istirahat yang diperluakn, biji tidak mau tumbuh, walaupun ada air, udara, cahaya, dan panas. Gejala itu dinamakan dengan dormansi (dormancy).
Diskusi:
1.      Terbentuk dari manakah sayap (ala), (Coma), dan salut biji (arillus), pada lapisan biji bagian luar pada tumbuhan gymnospermae?
Jawaban: perbedaan pada luar biji seperti bersayap berbulu itu merupakan perubahan dari biji itu sendiri.
2.      Apakah disetiap biji itu ada bijinya ?
Jawaban: tidak karena pada tumbuhan berbiji tali pusarnya ada yang ikut tumbuh dengan bijinya.
3.      Jelaskan kembali mengenai salut biji semu, pusar biji, berkas-berkas pembuluh, pengangkutan dan tulang biji.?
Jaawaban: salut biji semu, seperti salut bii, tetapi tidak berasal tali pusar, melainkan tumbuhh dari bagian sekitar liang bakal biji. Pusar biji yaitu bagian kulit luar biji yang menghubungkan tali pusar dengan tembuni biasanya jelas terlihat pada tumbuhan berbuah polong-polongan. Liang biji adalah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada proses pembuahan. Bekas pembuluh ngkut yaitu tempat pertemuan integumen dengan nukleus. Tulang biji yaitu tersususn tali pusar pada biji, biasanya hanya terlihat pada biji yang berasal dari bakal biji yang meng anggur.

Senin, 15 Juni 2015


Persentasi 5
Buah (Fructus)
            Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
            Pada pembentukan buah, adakalnya bagaian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegaas disebut hanya bakal buahnya, karaena biasanya tagkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian –bagian yang lain.
            Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut  tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya;
a.      Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot),
b.      Daun-daun kelopak. Paad terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c.       Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jenis jambu , masih dapat kita lihat tangkai kepala putik dibagaian ujung buah.
d.      Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya:
a.      Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardium occidentale), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdagung dan merupakan bagian buah yang esungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagaian yang membesar pada bagian ini.
b.      Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (Ficus glomerata) dan sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk priuk itu juga membesar dan membulat tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena tidak terdapat dalam badan yang berbentuk seperti priuk tadi.
c.       Dasar bunga pada bunga tunggal , misalnya pada arbe  (Fragraria vesca) yang kemudian menjadi berdaging tebal dan merupakan bagian yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya kecil, hampir tak kelihatan.
d.      Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis minima), pada pembentukan buah, kelopak  tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi buah yang sebenarnya tadi tidak tampak sama sekali dari luar.
e.      Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk. Pada pohon nangka (Artocarpus integra) misalnya: ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa,  sehingga seluruh perbuangan seakan-akan hanya menjadi satu buah saja.
Ikhtisar Tentang Buah
            Mengingat uraian diatas, buah pada tumbuahn umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a.      Buah semu atau buah tertutup, yaitu jiak buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang melahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan seringkali merupakan). Sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b.      Buah sungguh atau buah telanjang, yang melalui terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masaih tinggal bagian ini tidak merukan bagaian buah yang berarti.
Penggolongan buah semu
a.      Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah. Misalnya:
-          Tangkai bunga, pada jambu monyet( Anacardium occidentale)
-          Kelopak bunga pada buah ciplukan (physalis minima)
 
b.      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi bauh. Tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna). Misalnya buah arbe( Fragraria vesca).
c.       Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra), yang terjadi dari tangkai ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini . juga buah lo (Ficus glomerata) dan buah beringin (Ficus benjamina).
Penggolongan buah sungguh (Buah sejati)
            Sama halnya dengan buah semu , buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan. Yaitu:
1.      Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya:
-          buah mangga (Mangifera indica). Yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
-          Buah pepaya  (Carica paapya). Yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang banyak biji.
-          Buah durian (Durio zibethinus) yang terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji.
2.      Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka (Michelia champaca)
3.      Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk , yang masing-masaing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpull, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Misalnya pada pandan (Pandanus tectorius).
Buah sejati tunggal
            Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan yaitu:
a.      Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogea), padi (Oryza saativa).
b.      Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah  (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibeadkan dalam tiga lapisan yaitu:
-          Kulit luar (exocarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
-          Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal bedaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan ini yang dinamakan daging buah  (sarcocarpium), misalnya pada mangga (Mangifera indica)
-          Kulit dalam (endocarpium), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras misalnya pada kenari (Canarium commune), kelapa (Cocos nucifera).
Ikhtisar buah sejati tunggal yang kering
            Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
A.     Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji , biasnya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini adalah :
a.      Buah padi (cariyopsis), yang dinamakan buah padi adalah: buah berdinding tipis, mengandung satu biji dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji ini kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji , misalnya buah padi  (oryza sativa), jagung( Zea mays), sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji, sebenarnya adalah buah.
b.      Buah kurung (achenium), yaitu buah berbij satu , tidak pecah , dinding buahnya tipis, berdampngan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (Helliantus annuus), buah bunga pagi sore (Mirabillis jalapa)
c.       Buah kearas (nux). Seperti buah kurung , yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah  yang kaku atau keras berkayu, misalnya pada buah sarangan (Castanea argentea)
d.      Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat berterbangan jika tertiup angin, seperti pada suku Dipterocarpaceae.
B.      Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu )biji, dan jika masak bisa peacah menjadi beberapa bagian buah (mericerpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya).
a.      Buah berbelah (schizocarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap raung berisi satu biji. Jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian , dan tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti suatu buah kurung (achenium) atau buah keras (nux) jaadi biji tetap didalam ruangan, tidak dapaat keluar . mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan dalam :
1.      Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah, masing-masing bersift sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji didalam nya, misalnya buah pegangan (Centella asiatica),
2.      Buah berbelah tiga(trichenium), jika masak pecah menjadi tiga bagian bauh, misalnya pada Trapaeolum majus,
3.      Buah berbeklah empat (tetachenium), kalau masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicium).
4.      Buah berbelah banyak  (polyachenium), jika mask pecah menjadi sejumlah bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
b.      Buah kendaga (rhegma), buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah itu.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan dalam:
1.      Buah berkendaga dua (dicoccus). Buah ini jika jika masak pecah menjadi menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
2.      Buah berkendaga tiga (tricoccus), kalau masak pecah menjadi tiaga bagian, maasing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah jarak (Ricinus communis), buah para (Hevea brasiliensis)
3.      Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti diatas  dengan lima bagian buah, masing-masing dengan satu biji, misalnya buah Geranium.
4.      Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti diatas , tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian buah , masing-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarkan.
c.       Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Bauh kotak dapat dibedakan dalam:
1.      Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang sekali hanya memiliki satu biji jika sudah masak, buah pecah menurut salah satu kampuhnya, biasanya pecah menurut kampuh perutnya, bunga sari cina (Catharanthus roseus), buah biduri (Calotropis gigantea).
2.      Buah polong (legumen). Terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih (karena ada sekat-sekat semu). Jika susdah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus-putus sepanjang sekat-sekat semunya. buah yang demikain terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku: Papilionaceae, misalnya :kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), dan Mimosaceae
Selain adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah polong itu terbagi beberapa bilik , masing-masing denagn satu biji, ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut diatas, yaitu;
-          Buah masak dalam tanah, dan jika masak tidak pecah, misalnya pada kacang tanah (Arachis hypoggea)
-          Buah mempunyai kulit yang berdaging dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah asam  (Tamarindus indica)
-          Buah mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah , hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah , misalnya pada pohon gayam (Inocarpus edulis).
3.      Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buahini tesussun atas dua daun buah , mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu , sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah terbagi menjadi dua ruangan, masing-maasing dengan dua tembuni. Buah dengan susunan demikian ini umumnya terdapat pada warga suku Cruciferae, misalnya lobak (Raphanus sativus)
4.      Buah kotak sejati (Capsula). Buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih , dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga membuka , hingga biji yang ada didalamnya dapat keluar.
Cara membuka buah ini bermacam-macam;
a.      Dengan katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai lepas dari ujung buah, tetapi dipangkal tetap berlekatan.
Pecahnya buah ini dapat;
-          Membelah ruangan (loculiciditus), hingga biji langsung dapat keluar (ketup-ketup di tengah daun buah-buah)
-          Membelah sekat-sekat (septicidus), jadi katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya.
Buah yang pecah dengan membelah ruangan buah, misalnya buah durian (Durio zibethinus).
b.      Dengan retak-retak atu caelah-celah (rima), buah pecah meurut bagian tengah katup-katup , pada ujung dan pangkal buah tetap berlekatan, misalnya pada buah anggerik (Orchidaceae).
c.       Dengan gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang bagian ujung katup-katup saja , misalnya buah anyelir (Dianthus caryophyllus)
d.      Dengan liang (porus). Kalau sudah masak buah membuka dengan liang-liang padaujung atau pangkalnya , misalnya buah pada tanaman apyun (Papaver somniferum).
e.      Dengan tutup (operculum) pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup, yang membuka jika buah sudah masak, misalnya buah krokot (portulaca pleracia).
Ikhtisar buah sejati tunggal yang berdaging
            Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica Fragrans).
            Kita membeadakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
a.      Buah buni (bacca) yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai atau kaku seperti kulit (berlulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, seringkali dapat dinamakan. Biji-bijinya terdapat bebasa dalam bagian yang lunak itu, buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan satu atau beberapa ruang. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dinamakan misalnya:
-          Buah pepaya (Carica papaya), buah belimbing (Averhoa carambola), sawo manila (Achras zapota)
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal seringkalimempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit , tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas didalamnya , misalnya:
-          Buah duku (Lansium domesticum), buah rambutan (Nephelium lappaceum)
Dari buah ini yang dapat kita makan bukan kulit buah yang sebelah dalam, melainkan salut bijinya (arillus).
b.      Buah mentimun (pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Biasanya bagian kulit buah bagian luar lebih tebal dan lebih kaku , rungan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong.
Buah ini terdiri dari tiga daun buah yang tepinya melipat kedalam dan merupakan sekat-sekat sejati , tetapi ujung-ujung daun buah itu melipat lagi kearah dinding buah , sehingga ruang-ruang yang telah terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna. Dengan demikian buah mentimun pada mulanya mempunyai tiga ruangan yang masing-masaing terbagi dua lagi oleh sekat yang tidak sempurna . jika buah telah masak sekat-sekat lenyap, hingga buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong di tengahnya.

c.       Buah jeruk (hesperedium). Bauh ini dapat pula dianggap sebagi suatu variasi buah buni . kulit buah mempunyai tiga lapisan , yaitu:
-          Lapisan luar yang kakau menjangat dan banyak mengandung kelenjar minyak asitiri, yang mula-mula berwarna hijau.
-          Lapisan tengah yang bersifat seperti sepon, terdiri atas jarngan bunga karang yang biasanya berwarna putih, dinamakan albedo.
-          Dan kemudian suatu lapis bersekat-sekat hingga terbentuk beberapa ruangan.
Hasil gambar untuk gambar buah jeruk
d.      Buah batu (drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri ats tiga lapisn kulit yaitu:
Ø  Kulit luar
Ø  Kulit tengah
Ø  Kulit dalam
Buah batu kita dapati pada pohon mangga (mangifera indica ) yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera).
e.      Buah delima kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atu hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin. Biaasnya ini mempunyai beberapa ruang dengan biji-biji yang mempunyai salut biii (arillus) bebas dalam ruang-ruang tadi, misalnya pada delima (ponica granatum).
f.        Buah apel (pomum)kulit dalam tipis tetapi cukup kuat, sseperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berairbiasnya dapat dimakan.buah ini mempunayi beberapa ruangan tiap ruang mengandung satu biji. Misalnya buah apael (pyrus malus), bauh per (pyrus communis).
Hasil gambar untuk gambar buah apel
Buah sejati Ganda
            Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuaannya tetap berkumpul pada satu tangkai.
            Menurut masing-masing buah yang berkumpul tadi buah sejati ganda dapat dibedakan dalam:
a.      Bauh kurung ganda, misalnya pada mawar (rossa hybrida)
b.      Buah batu ganda pada jenis-jenis rubus (Rubus faxinifolius), bunganya mempunyai banyak bakal buah yang kemudaian masing-masing tumbuh menjdi buah batu.
c.       Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah bumbung misalnya buah cempaka (Michelia champaka).
d.      Buah buni ganda, misalnya srikaya (Anonna murcata).
Buah Sejati Majemuk
            Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang masing-masing berasal dari satu unga. Kadang-kadang buah majemuk nampaknya seperti satu buah saja.
Buah bunni dapat dibeadkan menjadi:
a.      Buah buni majemuk, jjika bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni. Misalnya pada buah nanas (Ananas comosus).
b.      Buah batu majemuk , yang misalnya terdapat pada pandan (Pandnus tectorius). Pada buah pandan rangkaina bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih keliatans sebelah luarnya.
c.       Buah kurung majemuk, misalnya bunga matahari (Heliantus annus). Bunga tumbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur ditengah, dan karna ditiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.
 
Diskusi


1.      Bagaimana proses terjadinya buah semu ganda?
Jaawban : buah semu ganda adalah jika paada satu bunga terdapt lebih daripada satu bakal buah yang bebas satu lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah tetapi juga disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna), misalnya buah arbe (Fragraria vesca). Pada prossesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga(dasar bunga) pada buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging dan bagian tebal itu berisi cadangan mmakanan, sedangkan buah yang sebenarnya adalah yang tampak titik-titik hitam kecil.
2.      Apakah buah sejati tunggal berdaging selalu terdapat tiga lapisan?
Jawaban: iya karena mayoritas atau kebanyakan buah sejati tunggal itu memiliki 3 lapisan yaitu kulit luar (exocarpum atau epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium).
3.      Bagaimana cara membedakan kulit dengan cangkang?
Jaawban; cangkang merupakan kulit, hanya saja cangkang merupakan bahasa daerah.